Friday, September 20, 2013

Rasya Rayyan

"Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan 'kami telah beriman,' dan mereka tdk diuji?"(29:2)

subhanallah alhamdulillah allahuakbar.... hampir setahun rupenye aku tidak menulis disini..rindu sangat rindu untuk menulis disini..hehehehe....

Alhamdulillah thummalhamdulillah, terlalu banyak pengalaman dan tarbiyah yang dihidangkan kepada kami sepanjang setahun 3bln perkahwinan kami.. baitul muslim itu tidak semudah terjemahannya "rumah islam".. Ia perlu diperjuangkan sebagaimana iman yang perlu dipupuk,dibina,dibaja, dijaga... Alhamdulillah, segalanya manis andai matlamat kita satu. Menuju redha Ilahi. mencari wasilah paling baik untuk menujuNya.. Teringat skrip lakonanku semasa PMS 2010 di UK

"kalau matlamat kita besar, kita akan rasa apa sahaja yang datang kat kita ni kecik jer, walau payah."

Dan aku teringat artikel2 yang aku baca tentang mereka di Gaza, tidak lekang senyum dan keyakinan mereka dengan ayat2 Allah:

"La tahzan, Innallaha ma'ana.."

mas kahwin rm22.50 masih elok walau dah setahun tak bersentuh.hehe

Alhamdulillah, qurratu a'yun aku dan zauj, Rasya Rayyan Muhammad Helmi dah berusia 8bulan. Teringat masa lahirnya hanya 1.8kg jer ebab tak cukup bulan. Alhamdulillah sekarang dah 7.4kg..;-)

Rasya 2minggu (1.9kg)

Rasya 7month (7.4kg)


bersambung..





Tuesday, November 13, 2012

Mengetuk Gerbang Pernikahan



Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Barangkali, Kitalah Penyebabnya

Menjelang tengah malam, seorang ikhwan mengirim SMS kepada saya. Dia seorang aktivis yang amat banyak menghabiskan waktunya untuk menyebarkan kebaikan. Bila berbicara dengannya, kesan yang tampak adalah semangat yang besar di dadanya untuk melakukan perbaikan. Kalau saat ini yang mampu dilakukan masih amat kecil, tak apa-apa. Sebab perubahan yang besar takkan terjadi bila kita tidak mahu memulai dari yang kecil. Tetapi kali ini, ia berkirim SMS bukan untuk berkongsi semangat. Ia kirimkan SMS kerana ingin meringankan beban yang hampir ada kerinduan yang semakin berambah untuk memiliki pendamping yang dapat menyayanginya sepenuh hati.



SMS ini mengingatkan saya pada beberapa kes selainnya. Usia sudah melewati tiga puluh, tetapi belum juga ada tempat untuk menambatkan rindu. Seorang pemuda usia sekitar 40 tahun, memiliki kerjaya yang cukup sukses, merasakan betapa sepinya hidup tanpa isteri. Ingin menikah, tapi takut ! tidak dapat mempergauli isterinya dengan baik. Sementara terus membujang merupakan siksaan yang nyaris tak dapat ditahan. Dulu ia ingin menikah, ketika kerjayanya belum seberapa. Tetapi niat itu dipendam dalam-dalam kerana merasa belum mantap. Ia harus mengumpulkan dulu wang yang cukup banyak agar dapat menyenangkan isteri. Ia lupa bahwa kebahagiaan itu letaknya pada jiwa yang lapang, hati yang tulus, niat yang bersih dan penerimaan yang hangat. Ia juga lupa bahwa jika ingin mendapatkan isteri yang bersahaja dan menerima apa adanya, jalannya adalah dengan menguatkan hati, memantapkan tujuan dan meluruskan niat. Bila engkau ingin mendapatkan suami yang boleh menjaga pandangan, tak mungkin engkau meraihnya dengan, “Hai, aweks… Sunyi nampak “



Saya teringat dengan sabda Nabi Saw. (tapi ini bukan tentang nikah). Beliau berkata,



“Ruh itu seperti pasukan tentara yang berbaris.”



Bila bertemu dengan yang serupa dengannya, ia akan mudah mengenali, mudah juga bergabung dan bersatu. Ia tidak mendapatkan pendamping yang mencintaimu dengan sederhana, sementara engkau jadikan gemerlap kemantapannmu sebagai pemikatnya? Bagaimana mungkin engkau jadikan gemerlap kemantapannmu sebagai pemikatnya? Bagaimana mungkin engkau mendapatkan suami yang menerimamu sepenuh hati dan tidak ada cinta di hatinya kecuali kepadamu; sementara engkau berusaha meraihnya dengan menawarkan couple sebelum terikat oleh pernikahan? Bagaimana mungkin engkau mendapatkan lelaki yang terjaga bila engkau mendekatinya dengan menggoda?



Di luar soal cara, kesulitan yang kita hadapi saat ingin meraih pernikahan yang diredhai tak jarang kerana kita sendiri mempersulitnya. Suatu saat seorang perempuan memerlukan perhatian dan kasih-sayang seorang suami, ia tidak mendapatkannya. Di saat ia merindukan hadirnya seorang anak yang ia kandung sendiri dengan rahimnya, tak ada suami yang menghampirinya. Padahal kecantikan telah ia miliki. Apalagi dengan penampilannya yang enak dipandang. Begitupun wang, tak ada lagi kekhawatiran pada dirinya. Jawatannya yang cukup mantap di perusahaan memungkinkan ia untuk membeli apa saja, kecuali kasih-sayang suami.



Kesempatan bukan tak pernah datang. Dulu, sudah beberapa kali ada yang mahu serius dengannya, tetapi demi kerjaya yang diimpikan, ia menolak semua ajakan serius. Kalau kemudian ada hubungan perasaan dengan seseorang, itu sebatas couple. Tak lebih. Sampai kerjaya yang diimpikan tercapai; sampai ia tiba-tiba tersedar bahwa usianya sudah tidak terlalu muda lagi; sampai ia merasakan sepinya hidup tanpa suami, sementara orang-orang yang dulu bermaksud serius dengannya, sudah sibuk mengurusi anak-anak mereka. Sekarang, ketika kesedaran itu ada, mencari orang yang mahu serius dengannya sangat sulit. Sama sulitnya menaklukkan hatinya ketika ia muda dulu.



Masih banyak cerita-cerita sedih semacam itu. Mereka menunda pernikahan di saat Allah memberi kemudahan. Mereka enggan melaksanakannya ketika Allah masih memberinya kesempatan kerana alasan belum dapat menyelenggarakan walimah yang “wah”. Mereka tetap mengelak, meski terus ada yang mendesak; baik lewat sindiran mahupun dorongan yang terang-terangan. Meski ada kerinduan yang tak dapat diingkari, tetapi mereka menundanya kerana masih ingin mengumpulkan biaya atau mengejar kerjaya. Ada yang menampik “alasan kerjaya” walau sebenarnya tak jauh berbeza. Seorang akhwat menunda nikah mesti ada yang mengkhitbah kerana ingin meraih kesempatan membuat master (“Tahun depan kan belum tentu ada biasiswa”). Ia mendahulukan pra-sangka bahwa kesempatan membuat master tak akan datang dua kali, lalu mengorbankan pernikahan yang Rasullah Saw. Telah memperingatkan:



“Apabila datang kepadamu seorang laki-laki (untuk meminang) yang engkau redha terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).



Saya tidak tahu apakah ini merupakan hukum sejarah yang digariskan oleh Allah. Ketika orang mempersulit apa yang dimudahkan oleh Allah, mereka akhirnya benar-benar mendapati keadaan yang sulit dan nyaris tak menemukan jalan keluarnya. Mereka menunda-nunda pernikahan tanpa ada alasan syar’i, dan akhirnya mereka benar-benar takut melangkah di saat hati sudah sangat menginginkannya. Atau ada yang sudah benar-benar gelisah, tetapi tak kunjung ada yang mau serius dengannya.



Kadangkala, lingkaran ketakutan itu terus belanjut. Bila di usia-usia dua puluh tahunan mereka menuda nikah kerana takut dengan ekonominya yang belum mantap, di usia menjelang tiga puluh hingga sekitar tiga puluh lima berubah lagi masalahnya. Laki-laki sering mengalami sindrom merasa puas (meskipun wanita juga banyak yang demikian, terutama mendekati usia 30 tahun). Mereka menginginkan pendamping dengan kriteria yang sulit dipenuhi. Seperti hukum kategori, semakin banyak ! kriteria semakin sedikit yang masuk kategori. Begitu pula dengan kriteria tentang jodoh, ketika kita menetapkan kriteria yang terlalu banyak, akhirnya bahkan tidak ada yang sesuai dengan keinginan kita. Sementara wanita yang sudah berusia sekitar 35 tahun, masalah mereka bukan soal kriteria, tetapi soal apakah ada orang yang mau menikah dengannya. Ketika usia 40-an, ketakutan yang dialami oleh laki-laki sudah berbeza lagi, kecuali bagi mereka yang tetap terjaga hatinya. Jika sebelumnya, banyak kriteria yang dipasang, pada usia 40-an muncul ketakutan apakah dapat mendampingi isteri dengan baik. Lebih lebih ketika usia sudah beranjak mendekati 50 tahun, ada ketakutan lain yang mencekam. Ada kekhawatiran jangan-jangan di saat anak masih kecil, ia sudah tak sanggup lagi mencari nafkah. Atau ketika masalah nafkah tak merisaukan (kerana simpanan yang melimpah), jangan-jangan ia sudah mati ketika anak-anak masih perlu banyak dinasihati. Bila tak ada iman di hati, ketakutan ini akhirnya melahirkan keputus-asaan. Wallahu A’lam bishawab.



Ya… ya… ya…, kadang kita sendirilah penyebabnya, kita mempersulit apa yang telah Allah mudahkan, sehingga kita menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan. Kita memperumit yang Ia sederhanakan, sehingga kita terbelit oleh kerumitan yang tidak ada penghujunh. Kita menyombongkan atas apa yang tidak ada dalam kekuasaan kita, sehingga kita terpuruk dalam keluh-kesah yang berpanjangan.



Maka, kalau kesulitan itu kita sendiri penyebabnya, beristighfarlah. Semoga Allah berkenan melapangkan jalan kita dan memudahkan urusan kita. Laa ilaaha illa Anta, subhanaKa inni kuntu minazh-zhalimin.



Berkenaan dengan sikap mempersulit, ada tingkat-tingkatannya. Seorang menolak untuk menikah boleh jadi kerana matanya disilaukan oleh dunia, sementara agama ia tak mengerti. Belum sampai kepadanya pemahaman agama. Boleh jadi seorang menunda-nunda nikah kerana yang datang kepadanya beza harakah, meskipun tak ada yang patut dicela dari agama dan akhlaknya. Boleh jadi ada di antara kita yang belum dapat meresapi keutamaan menyegerakan nikah, sehingga ia tak kunjung melakukannya. Boleh jadi pula ia sangat memahami benar pentingnya bersegera menikah, sudah ada persiapan fizikal maupun ilmu, telah datang kesempatan dari Allah, tetapi… sukunya berbeza, atau sebab-sebab lain yang sama sepertinya.



Ada Yang Tak Dapat Kita Ingkari



Kadang ada perasaan kepada seseorang. Seperti Mughits –seorang sahabat Nabi Saw.- kita selalu mengikut kemana pun Barirah melangkah. Mata kita mengawasi, hati kita mencari-cari dan telinga kita merasa indah setiap kali mendengar namanya. Perasaan itu begitu kuat bersemayan di dada. Bukan kerana kita menenggelamkan diri dalam lautan perasaan, tetapi seperti kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengutip dari Al-Mada’iny, “Andaikan orang yang jatuh cinta boleh memilih, tentu aku tidak akan memilih jatuh cinta.”



Perasaan ini kadang mengganggu kita, sehingga tak sanggup berpikir jernih lagi. Kadang membuat kita banyak berharap, sehingga mengabaikan setiap kali ada yang mahu serius. Kita sibuk menanti –kadang sampai membuat badan kita kurus kering- sampai batas waktu yang kita sendiri tak berani menentukan. Kita merasa yakin bahwa dia jodoh kita, atau merasa bahwa jodoh kita harus dia, tetapi tak ada langkah-langkah pasti yang kita lakukan. Akibatnya, diri kita tersiksa oleh angan-angan.



Persoalannya, apakah yang mesti kita perbuat ketika rasa sayang itu ada? Inilah yang insya-Allah kita perbincangkan lebih mendalam pada makalah Masih Ada Tempat untuk Cinta. Selebihnya, kita cukupkan dulu pembicaraan itu sampai di sini.



Tuhan, Jangan Biarkan Aku Sendiri



Di atas semua itu, Allah bukakan pintu-pintu-Nya untuk kita. Ketuklah pertolongan-Nya dengan do’a. Di saat engkau merasa tak sanggup menanggung kesendirian, serulah Tuhanmu dengan penuh kesungguhan,



وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ (٨٩)

“Tuhanku, jangan biarkan aku sendirian. Dan Engkau adalah sebaik-baik Warits.” (QS. Al-Anbiya’: 89).



Rabbi, laa tadzarni fardan wa Anta khairul waritsin.



Ini sesungguhnya adalah do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Zakariya untuk memohon keturunan kepada Allah Ta’ala. Ia memohon kepada Allah untuk menghapus kesendiriannya kerana ketiadaan zuriat yang menyejukkan mata.



Sebagaimana Nabi Zakariya, rasa sepi itu kita adukkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla semoga Ia hadirkan bagi kita seorang pendamping yang menenteramkan jiwa dan membahagiakan hati. Kita memohon kepada-Nya pendamping yang baik dari sisi-Nya. Kita memasrahkan kepada-Nya apa yang terbaik untuk kita.



Kapan do’a itu kita panjatkan? Bila saja kita merasa gelisah oleh rasa sepi yang mencekam. Panjatkan do’a itu di saat kita merasa amat memerlukan hadirnya seorang pendamping; saat hati kita dicekam oleh kesedihan kerana tidak adanya teman sejati atau ketika jiwa dipenuhi kerinduan untuk menimang buah hati yang lucu. Panjatkan pula do’a saat hati merasa dekat dengan-Nya; saat dalam perjalan ketika Allah jadikan do’a mustajabah; dan saat-saat mustajabah lainnya.



Dialih ke bahasa Malaysia – dakwah.info

-Alhamdulillah, kerana kami telah memilih untuk membina kekuatan iman dengan perikahan. Anda bagaimana?-

Monday, October 8, 2012

Steroid


Sedari dulu, sejak awal kita mengenali allah, apatah lagi setelah mengenali erti tarbiyah, kita mula yakin dengan rezekiNya. Dalam surah az dzariyat ayat 56-59 Allah dah statekan yang Dia tak minta pun kita bg makan kepadaNya, malah Dia yang Maha Memberi Rezeki.

Tetapi bila kita makin dewasa, dan makin diuji dengan kesempitan hidup, kekadang hati tetap goyah dan risau bila tgk dalam akaun telah mula menghampiri ~0, diri sendiri masih terkulat-kulat mencari kerja tetap. Usrah sendiri, usrah adik2 dan program tarbiyah still kene dikendalikan dan kekadang memakan duit sendiri juga. Benar, hati mula goyah berfikir-fikir untuk berinfaq. 

Namun begitu, sayangnya Dia kepada kita, masih Dia lorongkan hati kita untuk tetap cenderung bersama dalam gerabak tarbiyah ini. Walau payah.. Walau ditekan dan tertekan.. Hakikatnya, disaat kepayahan  itulah adanya kemanisan.. iaaa, kerana bersama kesulitan sudah tentu ada kemudahan.

Dan aku? Aku sedang menulis dikala 'futur' menjengah.. Kerana aku memandang luahan hati disaat futur itu adalah mujahadah. Dan semoga amal ini memberi kekuatan kepadaku untuk terus istiqamah dan sabar diatas jalan jihad ini..^__^

sungguh, aku mengaku, diri sendiri sdg struggle utk istiqamah dijalan ni, untuk membalance kan segala fasa transisi ini.. dan setiapkali aku melafaz 'alhamdulillah' dikala hati payah, itulah salah satu kekuatan, dan setiapkali aku memaksa diri untuk bertemu lutut kelutut bersama akhawat, ada sinar kekuatan selepas itu,dan setiapkali aku rasa sakit untuk beramal, ada nilai kemanisan yang aku peroleh dengan mujahadah itu.

Dan aku mula tahu, inilah tarbiyah dari Allah untuk menguatkan aku yang sedang lemah. Ketika aku warded di hospital br2 ni, ada beberapa kali student 4th year dan 5th year yang praktikal disitu datang kepadaku dan meminta nasihat.. Sungguh aku tak tahu dimana kekuatan yang mereka nampak dariku.. Mungkin benar, tatkala kita berasa lemah, ada orang lain yang nampak nilai kekuatan kita.. dan tatkala kita kuat, jangan bongkak dengannya kerana mungkin ada yang terasa lemah dengan kekuatan kita.. astagfirullahalazim3x

Disaat ini, aku sedikit risau ttg kesihatanku.. beberapa kali aku termimpi perkara bukan2..astagfirullahalazim3x.. Selepas keluar wad tempoh hari (masuk wad hari rabu-jumaat sebab platlet 19,hb 9 and gum bleeding), aku kene makan semula ubat prednisolone(steroid) yang pernah menyebabkan aku jadi moon face 9 years ago. Lebih merisaukan, I am pragnent now..Bila search2 efek pred ni kepada kandungan,memang macam2, dr. kat hospital serdang pn ckp macam2 tapi aku lebih suka nak bertanya my specialist khamis ni.. Appoinment with my dr. bahariah kat PPUM. Semoga ada pencerahan disitu insyaallah. Hanya allah mampu pelihara lil caliph mama dan papa. semoga mujahid/mujahidah ini terus kuat,sabar,dan tabah.. seperti kami mama dan papa yang sama2 sedang struggle juga membina kekuatan dalam BM yang br terbina ni.

Allah sahajalah tempat kami memohon dan bergantung.. Setelah segala cinta dan kasih sayang dan rahmat yang Dia berikan kepada kami, kami merayu lagi agar diberi lebih kekuatan untuk terusssss bersyukur denganMu.. ya Allah..amin

wallahuallam



Monday, October 1, 2012

3bulan..

bismillahirrahmanirrahim..

Terlalu lama aku menyepi disini. Bukanlah bermakna langkah itu mati atau suara ini bisu untuk bercerita. Tetapi aku hanya mengambil masa untuk transition ini. Sejujurnya, kerapkali aku berharap boleh lama lagi beralasan untuk fasa transition ini, tetapi setiapkali melihat kekuatan dia, aku malu sendiri. apatah lagi bila melihat orang yang pernah ditatang, ditatih olehku mula memahami dan merasai keindahan jalan ini.. aku lebih malu lagi..

Tidak cukupkah hampir 4 tahun berada dalam gerabak ini untuk kau lalui fasa yang cukup menguji? kerapkali aku bertanya soalan itu sendiri..Iya, tidak cukup... 4 tahun itu hanyalah preparation sebelum melangkah ke university yang sebenar.. university of tarbiyah, university of mujahadah.. university yang tiada diketahui tarikh graduation melainkan hanya Allah shj yang Maha Mengetahui.


aku ingin menulis panjang lagi...sungguh! kerana aku sedang bermujahadah untuk terus bernafas bersama DNT yang sangat kurindui. Thanks allah...

ps: alhamdulillah, kandunganku sudah lebih 3 bln.. morning sickness dah berkurang. Tapi ada masa-masa bila terlalu banyak beraktiviti, terasa mudah sangat nak collapse dibandingkan dulu (bujang senang).. Platlet makin turun, bleeding almost happend. May Allah ease until the mujahid/mujahidah ini lahir dengan selamat kedunia. amin..alhamdulillah, jalan ini makin berduri, tetapi aku sedar kuncinya adalah SABAR dan SYUKUR..syukran utk semua yang mendoakan..

Alhamdulillah




Thursday, July 12, 2012

Ikatan Mitsaqan Ghaliza


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum w.b.t 

Cinta Sang Putera
Satu dalam sejuta 
Setulus bicara
Sejujur lafaz kata
Sukar ditafsir tetapi keikhlasannya nyata
Hati tenang
Sejuk mata memandang.

Tatkala hati terusik
Dia sebagai perantara
Sehingga lafaz itu berbisik
Cinta mekar dalam 2 jiwa
Cinta sang Putera
Taruhan hingga ke syurga.

saat terikat mitsaqan ghaliza
 23/1/2012

Alhamdulillah Thummalhamdulillah Thummalhamdulillah..
Syukur tak terhingga dipanjatkan kepada Dia yang memiliki segala apa yang ada dilangit dan di bumi. Syukur dipanjatkan jua kepadaNya pemilik segala rasa dan cinta makhlukNya. Selawat dan salam buat Rasulullah junjungan, para sahabat baginda, ahlul bait dan mereka yang terlebih dahulu beriman dalam melalui jalan cinta para pejuang.

Sebagaimana perasaan yang mula mekar ini adalah anugerah Ilahi, saya meletakkan enta(baca: saudara lelaki) juga sebagai anugerah Ilahi yang wajib disantuni selayaknya seorang zauj yang cinta kepada Ilahi. Jazzakallahukhairan kasira kerana berusaha menjadi soleh untuk saya yang sedang berusaha juga untuk mensolehahkan diri.

Pernikahan ini bukanlah cinta semata-mata. Ia adalah satu perjanjian antara kita dan Allah bahawa tanggungjawab sebagai a’bid dan khalifah itu kita bina bersama-sama. Mahligai di syurga itu kita bina bersama-sama. Khalifatullah dan pewaris khalifah itu kita bina bersama-sama.

Hakikat 1001 perasaan yang sedang bercampur baur didalam dada ini tidak mampu untuk ditafsirkan dengan tulisan hatta buku cerita. Namun nilai kesyukuran itu seharusnya kita buktikan dengan amal yang lebih baik kepadaNya. Itulah erti tsabat untuk kita.

Sebagaimana qadar pengakhiran kita syurga atau neraka? Allah telah mengetahui sedari awal lagi. Kita langsung tidak mengetahui. Disebabkan ketidaktahuan itu maka hakikatnya kita punya choice untuk beramal sebagai ahli syurga atau beramal sebagai ahli neraka. Untuk istiqamah dalam amal atau main tibai sahaja. Kerana takdir itu ditangan Ilahi, bukan individu/peribadi.

Begitu juga, tsabat itu bukan terletak diatas tangan kita tetapi hanya Allah yang telah mengetahui. Kita tidak mengetahui takdirnya kita tsabat atau tidak. Kita tidak mengetahui  mustawa(level) manakah kita dimata Ilahi. Kerana itu, kita punya choice untuk terus tsabat atau tidak. Kita punya choice untuk meningkatkan mustawa dimata Ilahi atau tidak. Dimata manusia? Itu belakang kira..


Kerana itu, kumohon dengan penuh rendah hati kepada zauji tercinta, mitsaqan ghaliza yang telah termaktub ini telah membuka jalan yang besar untuk kita ke syurga. Disebabkan itu, marilah kita bersama-sama menyandarkan segala nikmat ini hanya untukNya, kepadaNya dan bersamaNya. Kelak mahligai syurga yang sedang terbina itu akan sentiasa bercahaya menanti kepulangan kita kesana.

Semoga kita sama-sama terus tsabat sehingga Dia menentukan pengakhiran kita samada menang bersama islam atau syahid dipertengahan perjuangan. Kerana zaujahmu sangat mengimpikan saat lafaz ikatan mitsaqan ghaliza sekali lagi dihadapan Ilahi, para malaikat dan seluruh penghuni langit seketika sebelum melangkahnya kita bersama-sama ke syurga. amin amin amin

wallahuallam
wassalam  

ps: Jazzakumullahukhairan kasira (semoga Allah membalas kepada kalian dengan kebaikan yang lebih banyak) kepada ibu bapa kami berdua, ahli keluarga tercinta, saudara mara yang bertungkus lumus membantu, akhawat/ikhwah, para sahabat kami, dan semua yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam wajlis akad nikah dan walimah kami. Jazzakumullahukhairan kasira atas butir2 doanya. Doakan awal hubungan ini BARAKAH, pertengahannya BARAKAH sehingga kita bertemu kembali bersama-sama disyurga kelak dengan penuh BARAKAH. insyaallah aminn


wallahuallam


Monday, June 18, 2012

Senda Gurau dan Permainan


Setiapkali kita melangkah kehadapan, setiap itu kita akan terpijak batu dan tersadung dgn kayu-kayu yang menghalang laluan kita. Kekadang kita terpijak batu yang sama dan kekadang kita tersadung kayu yang sama. Itu sungguh memeritkan. Tetapi setiapkali perit itu dirasai, kita beringat untuk tidak melalui tempat yang sama. Fasa yang sama.

Semakin lama kita berjalan, semakin banyak batu yang dipijak dan banyak kali juga kita tersadung melanggar kayu yang menghalang jalan. Pernah juga kita terjatuh sehingga terduduk kerananya. Atau terluka kaki, berdarah kerananya jua..  tetapi atas dasar cinta Ilahi kepada kita, dan keyakinan kita dengan rahmatNya, alhamdulillah.. kita tetap bangkit dalam payah.. untuk terus berjalan kehadapan..

Itulah kehidupan. Idealnya kita merasakan kehidupan itu sangat indah andai ia berjalan dengan smooth, tanpa dugaan dan cubaan.. tanpa angin, ribut dan taufan..Tetapi Allah jua berfirman dunia ini adalah sendagurauan dan permainan(57:20). Mana mungkin permainan akan berakhir sebelum menang atau kalah ditentukan. syurga atau neraka jadi penentuan. astagfirullahal azim3x.

airmata laju.. dunia ini hy permainan dan sendagurauan.. tetapi hy orang yang terpilih shj sedar tentangnya..dan beramal dengan redha kepadaNya..

Jika matlamat kita besar, kita akan rasa segala apa yang datang kepada kita tu kecik jer walau ia payah.. so, duhai jiwa yang besar, bersabarlah dengan kesabaran yang besar..

wallahuallam




Monday, June 11, 2012

Tsa'labah yang mencintai syurga


Pernahkah saudara mendengar tentang kisah Ta'labah? Salah seorang daripada para sahabat Nabi S.A.W. Seorang pemuda yang punya misi dan visi yang sangat agung.
Seorang remaja yang begitu hebat di zaman Rasulullah S.A.W. Namanya Tha'labah bin Abdul Rahman, seorang remaja berusia 17 tahun. Setelah memeluk Islam, beliau selalu mengikut Rasulullah S.A.W mengajar. Jika Rasulullah berhajatkan sesuatu, Rasulullah S.A.W akan khabarkan kepada Ta'labah.
Suatu hari Rasulullah menyuruh Tha'labah mencari sesuatu. Ketika dalam perjalanan mencari barang yang Rasulullah hajati itu, Tha'labah telah melalui sebuah rumah yang pintunya terbuka. Angin yang bertiup membuatkan pintu tandas rumah tersebut juga terbuka, dan ketika itu Tha'labah terlihat akan seorang perempuan yang sedang mandi.
"A'uzubillah! Ya Allah aku takut nanti malaikat Jibril memberitahu kepada Rasulullah S.A.W! Ya Allah, aku takut turunnya ayat quran yang menyenaraikan aku dalam golongan orang yang berbuat dosa! Ya Allah..."
Rintihan Tha'labah
Dia merintih sehingga dia lupa akan barang yang dipesan oleh Rasulullah S.A.W. Dia melarikan diri dan terjumpa satu bukit di pinggir Madinah yang dipuncaknya ada sebuah gua. Tha'labah masuk ke dalam gua tersebut dan asyik menangis. Tha'labah menangis dan menangis, beliau kesal amat dengan dosanya.
Pada masa yang sama, Rasulullah S.A.W menanti kepulangan Tha'labah beberapa hari namun Tha'labah tidak kunjung tiba. Lalu Rasulullah S.A.W mengarahkan Saidina Umar RA untuk mencari Tha'labah dan beliau terjumpa Tha'labah di tempat dia bersembunyi di puncak bukit.
Umar berkata "Tha'labah, Rasulullah mahu berjumpa kamu."
"Kenapa? Sudah turunkah ayat al-Quran tentang dosaku, sudah beritahukah Jibril kepada Rasulullah, aku tidak mahu masuk neraka, aku tidak mahu masuk neraka." Kata Tha'labah dalam ketakutan yang amat sangat.
Oleh sebab Tha'labah sudah tersangat lemah, Saidina Umar RA memimpinnya pulang ke rumah. Apabila Rasulullah SAW menziarah Tha'labah, Tha'labah sedang terlentang lalu Rasulullah SAW meriba kepala Tha'labah.
Tetapi Ta'labah mengetepikan kepalanya. Rasulullah bertanya, "kenapa wahai Tha'labah?"
"Wahai Rasulullah, kepala yang penuh dosa ini tidak layak untuk berada di ribamu," kata Tha'labah.
"Apa yang kamu mahu Tha'labah?"
"Ya Rasulullah, aku mahukan keampunan Allah"
Cita-citanya hanya Syurga
"Apa cita-cita kamu wahai Ta'labah?"
"Cita-cita aku hanya syurga Allah. Tolonglah doakan moga Allah mengampunkan dosa-dosaku."
Lalu Rasulullah s.a.w berkata, "wahai Tha'labah aku menjamin kepadamu apa yang kamu mahu dan cita-citamu. Inilah bukti taubatmu."
Tidak lama selepas itu, Tha'labah menghembuskan nafasnya yang terakhir di riba Rasulullah SAW.
Ketika mayat Tha'labah siap dikafan dan tiba masa untuk dikebumikan, Rasulullah SAW datang agak lewat ketika itu. Para sahabat membuka jalan kepada Rasulullah untuk rapat ke kubur Tha'labah. Tetapi Rasulullah berjalan merapati kubur Tha'labah dalam keadaan berjalan yang perlahan, dan seperti tersekat-sekat.
Sahabat-sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, kami telah membuka jalan, mengapa Rasulullah berjalan dengan tidak selesa?"

Rasulullah menjawab, "kamu tidak dapat melihat betapa ramainya malaikat yang hadir menghantar Tha'labah ke kubur."
Itulah kisah hidup seorang remaja hebat bernama Tha'labah. Betapa takutnya beliau dengan azab Allah SWT walaupun beliau tidak sengaja terpandang perempuan yang sedang mandi itu. Begitu malu bertemu Rasulullah, begitu mengharap keampunan Allah SWT, dan akhirnya menhembus nafas yang terakhir di ribaan insan mulia bernama Muhammad bin Abdullah, dan jasadnya diiringi malaikat ke kuburan. Subhanallah!
Lihat diri kita. Apakah kita menyesal dan bertaubat setelah berbuat dosa yang sengaja? Apakah kita sedar, dan menyesal serta bertaubat setelah berbuat dosa yang tidak sengaja?
Tepuk dada, tanya iman. Moga Allah SWT mengampunkan dosa-dosa kita.

sumber: http://www.iluvislam.com/inspirasi/tokoh/4511-thalabah-kisah-pemuda-yang-cintakan-syurga.html

Thursday, May 31, 2012

Sejuta Harapan




Bilaku kenang kisah tersadungnya aku dijalan ini, terasa ingin sujud menyembam wajah kebumi. Malu dengan dosa-dosa lalu, tetapi sangat terharu dengan hidayah dan kasih sayangNya. 

Yes, kebanyakan manusia hy melihat siapa kita dan dimana kita berada sekrang. tetapi ke'struggle'lan kita dalam mencapainya.. wallahuallam hanya Allah yang tahu.

kekadang kita ceritalah segala macam kepayahan kita kepada manusia, hatta dia adalah akhawat..blh jadi je mereka juga tidak faham..

Sejak beberapa waktu ini, aku terasa dunia ini sungguh menyesakkan. Pelajaran aku sungguh membebankan, kerjaku sungguh menekan. Sehingga beberapa kali aku terfikir untuk quit daripada master ni.  Dan disaat ini, aku terasa ingin sungguh2 menangis keapdaNya, tetapi airmata itu seolah-olah beku.

Pernah suatu ketika beratnya apa yang tersimpan dan dilalui sehingga aku berlari sebentar ke rumahNya. Cukuplah 1 waktu solat untuk aku menangis sepuas-puasnya. Kerana hanya Engkau yang memahami.

Teringat aku di UK dl pn, beberapa kali aku berlari ketengah hutan hanya kerana inginkan ketenangan disisiNya.

Ya Rasulullah, kuketahui perasaan yang menyebabkan dikau berlari ke gua hira, beruzlah disana sehingga penurunan wahyu pertama diberikan kepadamu.. sungguh! dunia ini sangat menyesakkan..

tetapi hanya kerana rahmat dan kasih sayang Dia yg terlalu besar, maka diberikan keringanan dan kemampuan untuk kita laluinya.. sweet kan Allah tu? huhuu

Maka, serahkanlah jiwa,raga dan kehidupan kita kepadaNya..

Dia akan menjaga kita..dan Dialah sebaik-baik penjaga.

duhai mumtazah,

Dan kerana Tuhanmu, maka bersabarlah (74:7)

duhai mumtazah,

banyakkanlah berfikir tentang ummat instead of yourself..kelak engkau akan redha dan bersyukur


La…la…la
Sejuta harapan
Yang aku sandarkan
Seberkas cahayaMu
Untuk terangi jalanku

Tanpa rahmat ampunMu
Tanpa kasih sayangMu
Hampa terasa hidupku

Ku ingin bersamaMu
Dekat selalu denganMu
Bahagia bersamaMu

Ya Allah
Terangilah gelap hitam hatiku
Ya Allah
Sucikanlah hati ikhlas untukMu 2x





Thursday, May 24, 2012

Hebahan dan Jemputan



Astagfirullahalazim3x

Bismillahirrahmanirrahim..


Assalamualaikum w.b.t

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih dan sayang." (surah maryam:96)


Dengan lafaz penuh kesyukuran dan rendah hati kami memohon doa dari kalian agar baitulmuslim yang bakal dibina ini tetap dalam BARAKAH MAWADDAH dan SAKINAH sehingga ke syurga. Amin.


Doakan sebelumnya adalah BARAKAH, saat ijabkabulnya adalah BARAKAH dan selepasnya tetap BARAKAH sehingga kami bertemu kembali bersama-sama kalian disyurga kelak dengan penuh BARAKAH. Amin Ya Rabbal Alamin


Jazzakumullahukhairan kasira


wassalam





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...