Thursday, February 17, 2011

~sajak sebelum syahid

hmmm,

tiba-tiba terasa tiada idea untuk melakarkan perasaan dari hati yang dalam..

aku berkira-kira juga didalam fikiran apakah yang aku nak ceritakan.. terlalu banyak sudah yang aku simpan, kononya untuk ditulis bila ada sedikit kelapangan..

tapi, setiap kali jari menulis, tetap lain cerita yang terkeluar disini..

entahlah, benar mungkin aku bukan penulis..

dan kali ini, hakikatnya aku ingin menulis puisi buatan sendiri,

tapi, tengah2 menulis, sangat teringat kepada seorang mujaddid ni..

rindu...

Saudaraku,
Andainya kematian engkau tangisi,
Pusara engkau siram dengan air matamu,
Maka di atas tulang belulang yang sudah luluh,
Nyalakanlah obor untuk ummat ini,
Dan...
Lanjutkanlah gerak merebut kemenangan.


Saudaraku,
Kematianku hanyalah suatu perjalanan,
Memenuhi panggilan kekasih yang merindu,
Taman-taman indah di syurga Allah,
Terhampar menanti,
Burung-burungnya berpesta menyambutku,
Dan berbahagilah hidupku di sana


Saudaraku,
Puaka kegelapan pasti akan lebur,
Fajar akan menyingsing,
Dan alam ini akan disinari cahaya lagi,
Relakanlah rohku terbang menjelang rindunya,
Jangan gentar berkelana ke alam abadi,
Di sana... cahaya fajar memancar.


(Al-Maghfulahy Al-'Arif Billah,
Asy-Syahid Sayyid Ibnu Qutb Ibrahim,
Isnin 13 Jamadilawal 1386)

sangat terkesan..

wallahuallam

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...